Kamis, 23 April 2020

Filsafat: Pengalaman Belajar Mandiri


FILSAFAT TUGAS 4
“PENGALAMAN BARU YANG DIPEROLEH KETIKA BELAJAR MANDIRI”

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamulillahirabil’alamin, dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT. Yang telah memberikan saya panjang umur dan bisa mengerjakan tugas perkuliahan mata kuliah Filsafat Umum.
Yang terhormat bapak Ahmad Fadhil, Lc., M. Hum. selaku dosen Filsafat Umum. Nama saya Hani Az Zahrah (191530061). Dari jurusan Pengembangan Masyarakat Islam kelas 2B di Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Saya akan bercerita pengalaman baru yang diperoleh ketika belajar mandiri. Saya mendengar kata ‘filsafat’ waktu saya sedang menempuh pendidikan di MAN 12 Jakarta, saya mempunyai kakak laki-laki berkuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Kakak saya bilang belajar filsafat itu rumit, bermain logika, kritis. Dan jika tidak kuat, bisa jadi akan menyimpang dengan agama yang dianutnya.
Saya kira, di jurusan saya ini, tidak ada mata kuliah filsafat, karena sepengetahuan saya, filsafat itu ada jurusan sendiri, yaitu Akidah Filsafat Islam. Pada saat saya masuk ke semester 2 (dua), disitu pertama saya mempelajari Filsafat yang masih umum. Pertama kali saya belajar filsafat, saya tidak paham. Karena filsafat itu banyak yang menimbulkan pertanyaan yang membutuhkan logika. Belajar filsafat menjadikan saya berani dan tekun. Orang yang belajar filsafat itu memang harus benar-benar serius.
Selama belajar dengan cara belajar mandiri, sekian tugas yang dikasih harus memakai referensi, dan saya mencari tugas filsafat di Perpustakaan UIN SMH Banten dan Perpustakaan Daerah dan Arsip Banten. Buku yang pertama kali saya baca yaitu buku Filsafat Ilmu ditulis oleh Jujun S. Suriasumantri. Dan jurnal yang saya baca yaitu Filsafat, Etika dan Ilmu ditulis oleh Sri Rahayu Wilujeng.
Filsafat adalah suatu tindakan, suatu aktivitas untuk berpikir secara mendalam tentang pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup manusia dan berusaha menjawab secara rasional, kritis, dan sistematis. Ketika belajar filsafat, saya berjumpa dengan pemikiran para filsuf besar sepanjang sejarah manusia. Nama-nama pemikir besar itu, seperti Plato, Aristoteles, Immanuel Kant, Thomas Aquinas, Al-Kindi, Ibnu Sina, Al-Farabi dan Jacques Derrida. Seperti tabel belajar yang telah saya buat pada tugas 2. Saya menjadi tahu pengertian filsafat menurut para ahli.
Selama belajar filsafat, saya memikirkan suatu masalah secara mendalam dan kritis, membentuk argumen dalam bentuk lisan maupun tulisan secara sistematis dan kritis, mengkomunikasikan ide secara efektif, dan mampu berpikir secara logis dalam menangani masalah-masalah kehidupan yang selalu tak terduga. Saya dilatih menjadi manusia yang utuh, yakni yang mampu berpikir mendalam, rasional, komunikatif.
Dengan belajar filsafat, saya melihat masalah dari berbagai sisi, berfikir kritis, dan independen, mampu mengatur waktu dan diri, serta mampu berpikir fleksibel di dalam menata hidup yang terus berubah. Filsafat mengajak saya untuk memahami dan mempertanyakan ide-ide tentang kehidupan, tentang nilai-nilai hidup, dan tentang pengalaman saya sebagai manusia. Filsafat mengajarkan saya untuk melakukan analisis dan juga mengetahui manfaat mempelajari filsafat.
Sekian dan terimakasih.. Hanya itu yang dapat saya sampaikan. Kurang lebihnya saya mohon maaf.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar